Al Ahnaf Bin Qais tergolong seorang ulama yang terkenal di zaman hidupnya. Pada suatu hari datang seorang pemuda dari Suku Taiyi berkunjung kerumahnya. Rumah Al Ahnaf memang saban hari diziarahi oleh ramai murid-murid dan sahabat-sahabatnya. Mereka sekaliannya menziarahinya dengan tujuan peroleh pengajaran darinya.
Kedatangan pemuda dari suku Taiyi itu sangat menarik perhatian ulama besar ini. Al Ahnaf dapati pemuda itu sangat tampan serta kacak lalu ia pun bertanya, katanya:
"Wahai orang muda, adakah engkau menghiasi wajahmu dengan sesuatu?"
"Benar Tuan, sungguh ada saya hiasi wajah sayan dengan sesuatu," ujarnya sopan dan pendek, lalu menyambung.
"Kalau saya bercakap, tidak berbohong, kalau ada orang sedang bercakap, saya dengar, kalau saya berjanji saya tepati dan kalau saya diberikan satu amanah, tidak saya khianati."
Mendengar jawapan yang bernas itu maka berkatalah Al Ahnaf sambil memuji:
"Benar seperti katamua hai orang muda. Sungguh engkau telah menghiasi dirimu dengan sari akhlak yang terpuji."
Kedatangan pemuda dari suku Taiyi itu sangat menarik perhatian ulama besar ini. Al Ahnaf dapati pemuda itu sangat tampan serta kacak lalu ia pun bertanya, katanya:
"Wahai orang muda, adakah engkau menghiasi wajahmu dengan sesuatu?"
"Benar Tuan, sungguh ada saya hiasi wajah sayan dengan sesuatu," ujarnya sopan dan pendek, lalu menyambung.
"Kalau saya bercakap, tidak berbohong, kalau ada orang sedang bercakap, saya dengar, kalau saya berjanji saya tepati dan kalau saya diberikan satu amanah, tidak saya khianati."
Mendengar jawapan yang bernas itu maka berkatalah Al Ahnaf sambil memuji:
"Benar seperti katamua hai orang muda. Sungguh engkau telah menghiasi dirimu dengan sari akhlak yang terpuji."
Catatan
Tiada ulasan:
Catat Ulasan